Selasa, 29 September 2020

Mental Health is Important

 

Nama               : Nafia Albashita Setyawan

Jurusan            : Teknik Informatika

Fakultas           : Ilmu Komputer

Cluster             : 60

Mental Health is Important


Kesehatan mental sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang, terutama masyarakat Indonesia. Mereka lebih menganggap kesehatan fisik lebih penting daripada mental. Faktanya, World Health Organization (WHO) mendeskripsikan kesehatan sebagai suatu kesatuan yang mencakupi fisik, mental, dan kesejahteraan. Apabila kesehatan mental seseorang terganggu, ia akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir menurun, hingga tidak bisa mengontrol emosinya.

 

Masyarakat menganggap sepele kesehatan mental dikarenakan tingkat literasi kesehatan mental di Indonesia tergolong rendah. Dita Rachmayani, Psikolog Universitas Brawijaya melakukan penelitian terhadap 150 remaja pengguna internet pada tahun 2016 terkait pandangan mereka mengenai kesehatan mental. Penelitian ini memetakan bahwa sekitar 52% remaja memberikan pandangannya tentang gangguan jiwa secara umum. Beberapa masih menyebut dengan istilah “stress”, “gila”, “cacat”, “berperilaku aneh”, dan “kelainan yang tidak dapat disembuhkan”. Adanya stigma negatif dari masyarakat adalah bukti dari kurangnya literasi kesehatan mental  di masyarakat.

 

Selain itu, stigma negatif dan tidak peduli soal mental illness atau mental health membuat banyak penderita mental illness takut dan memilih untuk tidak menceritakan gangguan mental yang mereka alami. Mengutip artikel dari VOA Indonesia, Benny Perwira seorang koordinator komunitas pencegahan bunuh diri Into The Light mengatakan stigma buruk masih mengganjal di Indonesia. Karena hal ini penderita gangguan jiwa malah merasa terasing dan tidak ada harapan. Fatalnya mereka semakin takut untuk mencari bantuan dan berujung ingin bunuh diri.

 

Sebelum kita peka terhadap keadaan sekitar, marilah menjaga kesehatan mental diri terlebih dahulu. Mengutip dari artikel di Medium.com, pakar profesional kesehatan mental berbagi strategi yang mereka gunakan saat berjuang menjaga kesehatan mental yang bisa dilakukan sendiri. Yang pertama luangkan waktu untuk berkontemplasi diri, ketika mulai terganggu dengan suatu pikiran coba renungkan apa yang menjadi pemicunya, mencoba mencari solusinya. Kedua, luapkan emosi dengan menulis jurnal yang mampu mendorong kita mengeksplorasi pikiran dan perasaan terhadap momen yang kita hadapi. Lalu kenal batasan diri, mental pun butuh istirahat setelah dipakai untuk berpikir sepanjang hari. Ingatlah kamu selalu punya support system,berceritalah pada orang yang kamu percaya untuk menenangkan pikiran. Yang terakhir jauhkan diri dari hal yang bisa menganggu kesehatan mental. Terkadang media sosial menjadi sumber yang membuatmu tertekan, batasi dirimu dari hal yang membuatmu menjadi negatif, unfollow atau unfriend orang yang membuatmu merasa tidak baik.

 

Setelah kita menjaga diri ada baiknya kita memerhatikan lingkungan sekitar. Pekalah pada kondisi orang-orang yang ada di sekitarmu. Jika seseorang menceritakan masalahnya, dengarkan mereka dan memberi semangat kepada orang tersebut, lebih-lebih kalau kamu bisa memberikan solusi yang terbaik. Jangan pernah berkata, “Ah kamu masih mending.” Mereka butuh pertolongan, bukan mau mengadu nasib.

 

Jangan takut untuk bercerita dan jangan mengabaikan orang yang bercerita. Tidak masalah untuk tidak baik-baik saja, tidak ada yang salah dengan sedih, tidak ada yang salah dengan menangis. Kita semua perlu kecewa untuk merasakan apa arti bahagia yang sebenarnya.

4 komentar: